Sabtu, 05 November 2011

Isu Kemiskinan di Saudi

Beberapa media pekan ini ramai mengabarkan tentang sebuah video yang diunggah di YouTube. Video ini mengungkap kemiskinan yang ada di Saudi, di daerah Jadariyah dekat pusat Kota, Riyadh.
Yang menarik adalah, ada sebuah komentar pembaca di sebuah media online yang menyebutkan bahwa sebenarnya kemiskinan di Arab Saudi melebihi kemiskinan yang terjadi di Indonesia, hmmm Benarkah???
Saya sangsi akan komentar tersebut, karena yang saya saksikan selama kurang lebih 2 tahun di Riyadh:
  1. Sangat jarang terlihat pengemis dijalanan (tidak seramai di Indonesia)
  2. Benar Orang Saudi memang sulit memiliki rumah sendiri, akan tetapi mereka tinggal di rumah-rumah kontrakan, yang pada kenyataannya lebih baik dibandingkan saudara-saudara kita di Indonesia yang banyak tinggal di rumah-rumah kardus T_T
  3. Harga sembako disini sangat terjangkau oleh masyarakat… roti dan susu sangat murah… hanya SR 1.. bahan bakar kendaraan???-kalo yang ini tak usah dipertanyakan lagi-
  4. Di Saudi tak ada Pajak. Walaupun begitu, jalan aspal tak ada yang bolong-bolong…

Benarkah kemiskinan di Arab Saudi lebih parah dibandingkan dengan di Indonesia??
Allahu’alam, Allahlah yang Maha Tahu.

3 komentar:

  1. Aku semalam gak sengaja denger berita di TV teh mengenai pengemis di Indonesia. Penghasilan mereka rata-rata itu Rp 600.000 per hari! Masha Allah! Kebayang 1 bulannya (kalau dipukul rata) dapet berapa tuh?!
    Trus, rata-rata dari mereka ke Ibukota atau ke kota-kota besar untuk mengemis, tapi di kampung asalnya mereka punya rumah dan penghasilan mengemis menurut salah satu pendapat katanya dijadikan buat Tabungan Haji... Itu kata TV yaa teeeh... hehehe..

    BalasHapus
  2. MasyaAllah, kayaknya pengemis dah jadi profesi tersendiri ya ki :)

    BalasHapus