Sabtu, 19 November 2011

Unsyuudah




ما لي رب سواه
أحمد زيدان

ما لي رب سواه
غفار يمحو الذنوب
ما لي رب سواه
نور يهدي القلوب

يا الله
عبد كثرت ذنوبي
زادت حولي كروبي
منك اليك غروبي
ياالله
لاتحرمني نعيما
لاتتركني سقيما
يا منانا رحيما

يا الله
أنت العلي القادرالعظيم
يا الله
أنت السميع البصير العليم

ما لي رب سواه
رب السماء العطوف
يغفر لمن عصاه
وهو الحليم الرؤوف
يا الله
رحمن للبرايا
غفار للخطايا
ورجائ هو هدايا

يا الله
ارحم ضعفي وحالي
فاق الذنب احتمالي
فاغفر يا ذا الجلال

يا الله
أنت العزيز الغفور الرحيم
يا الله
أنت القدوس السلام الكريم

Jumat, 11 November 2011

Review: The Greater Good Film (Film Tentang Vaksinasi)


Dua hari yang lalu, saya menonton sebuah film documenter tentang vaksin. Film yang penggarapannya apik sekali (tentu saja, banyak mendapat penghargaan ternyata).

Alhamdulillah, bersyukur bisa menonton film ini gratis, karena setelah tanggal 9 katanya film tidak bisa dilihat secara online, tapi harus bayar USD$ 10 he..he..(terima kasih untuk yang telah posting link film ini di grup itbmotherhood)

Film ini, menampilkan pendapat para dokter anak (yang telah berpengalaman puluhan tahun baik yang pro vaksin ataupun yang ‘mempertanyakan’ keamanan vaksin), riset para peneliti mengenai vaksin, orang tua dan keluarga yang menjadi ‘korban’ vaksinasi, serta pandangan para pejabat FDA dan CDC di Amerika sana…

Jika Anda termasuk yang memiliki ‘interest’ terhadap vaksin kontroversi,

film ini saya rasa highly recommended untuk ditonton...

Sebagian isi Film ini mendokumentasikan kehidupan beberapa keluarga yang berubah total akibat vaksinasi:

Kisah pertama adalah Perjuangan Seorang Ibu yang anaknya (Gaby)- mengalami cacat (ingatan berkurang, penglihatan berkurang, dan lumpuh di beberapa titik tubuhnya) setelah mendapatkan 3 suntikan vaksin HPV dan harus menghabiskan kurang lebih 2000 dollar setiap bulannya untuk pengobatan…


Gabi adalah remaja yang memutuskan dirinya untuk mendapatkan vaksin setelah melihat tayangan iklan Gradasil (merk vaksin HPV) yang sangat massive di amerika sana, Pesan iklannya sangat mudah diingat dan tentu saja provokatif : you could be one less death cancer.

Para ahli menilai telah terjadi kesalahpahaman pada masyarakat tentang kanker serviks akibat dari iklan vaksin HPV ini (iklannya menghabiskan dana 5 juta dollar lho)… Masyarakat tidak banyak mempertimbangkan efek samping dari vaksin HPV (y

ang ternyata banyak sekali, silahkan lihat di situs resmi Gradasil dan Wikipedia). Walau bagaimanapun, para ahli menyatakan untuk mencegah terjadinya kanker serviks, pap smear lebih baik dibandingkan dengan vaksin, para ahli mengatakan ‘You could be one less death cancer if you do the pap smear’.

Kisah yang kedua adalah Seorang ibu yang berprofesi Psikiatris (petugas kesehatan) yang bayinya meninggal setelah divaksinasi.

Dan kisah yang terakhir adalah seorang ibu dengan anak Autis. Pada awalnya sang anak normal dan sehat, namun setelah bisa berjalan ada tanda-tanda ‘tidak normal’ pada sang anak, diantaranya sering berjalan jinjit, lalu kedua orang tuanya memutuskan untuk memeriksakan ke dokter. Dokter menyatakan bahwa sang anak menderita autis, dan menyarankan untuk tes kandungan logam berat dalam darah, dan ternyata kandungan mercury dalam tubuh sang anak sudah melebihi ambang batas. Dokter mengatakan, tak perlu mempertanyakan dari mana kandungan mercury ini berasal, kita semua tahu bahwa mercury ini berasal dari vaksinasi…

Film ini mengungkap fakta-fakta, pendapat-pendapat dari para dokter dan ilmuwan (termasuk didalamnya ahli neuroscience yang sangat menarik untuk disimak, diantaranya adalah:

  • Seorang ahli neuroscience, melakukan riset mengenai alumunium hidoxyphosphate yang biasa terdapat dalam vaksin sebagai adjuvant . Ia menyuntikan zat tersebut kepada tikus, lalu yang terjadi adalah kerusakan pada sel-sel otak tikus tersebut. Hasil penelitian ini ditampilkan dengan animasi yang menarik.
  • Seorang ahli HPV, menyatakan bahwa iklan vaksin HP dan kebijakan pemerintah (di Negara Bagian Texas USA, mewajibkan remaja putri untuk diberikan vaksin HPV) terlalu politis dan berlebihan. Di Maryland, Vaksin diwajibkan di sekolah-sekolah bahkan dijaga ketat, CNN memberi judul pemberitaannya: Shot or Jail.
  • Fakta: Pada kurun waktu 10 tahun terakhir, industry farmasi di Amerika, telah lebih banyak mengeluarkan uang untuk me-loby pemerintah dibandingkan dengan industry minyak dan gas.
  • Dr Sears, menyebutkan kebanyakan dokter tidak menjelaskan bahwa selalu ada resiko ketika kita memberi vaksin pada anak, bahwa vaksin tidak 100% aman.
  • Setiap anak memiliki reaksi berbeda-beda terhadap vaksin, tergantung dari family background history dan medical record sang anak. Seharusnya program vaksinasi mempertimbangkan perbedaan toleransi setiap anak terhadap vaksin.
  • Seorang dokter anak mengungkap fakta berikut (terdapat di jurnal pediatrics). Berikut data angka penurunan kematian anak, penurunan terjadi bahkan sebelum vaksin digunakan secara luas.

“Thus vaccination doesn’t account for the impressive declines in mortality seen in the first half of the century”

  • Terdapat Sebuah lembaga di Amerika : National Vaccine Information Center yang berdiri netral, tidak pro vaksin dan tidak pula anti vaksin. Lembaga ini menampung informasi dan data anak-anak yang mengalami dampak/efek samping dari vaksinasi. Lembaga ini kerap kali melakukan class action untuk meng-edukasi masyarakat mengenai keamanan vaksinasi, dan melakukan audiensi dengan kongres Amerika ketika ada beberapa vaksin yang akan diwajibkan oleh pemerintah untuk di re-evaluasi.

Di akhir film ini, the National Vaccine Information center menegaskan bahwa mereka bukanlah kumpulan orang-orang yang anti vaksin namun, yang mereka inginkan adalah perbaikan kebijakan mengenai vaksinasi dan menginginkan vaksin safety yang lebih baik lagi. Mereka mengatakan dalam sebuah conference: “Show us the science and give us the choice”

Mother Greatest Hope...


Sebuah coretan lawas...

Apa Harapan Terbesar Seorang Ibu Terhadap Anaknya?

Apakah menjadi seseorang yang pintar? Kaya raya? Menjadi seorang yang terkenal? Menjadi seorang Pegawai Negeri Sipil?

Bukan! Sama sekali bukan kawan!

Harapan terbesar seorang Ibu terhadap anaknya adalah...

anak yang dilahirkannya kelak menjadi anak yang shaleh atau shalehah, menjadi anak yang sukses, yaitu sukses berjalan memasuki Syurga-Nya kelak.

Itulah harapan terbesar seorang Ibu terhadap anaknya, harapan itu datang bukan ketika Ia pertama kali menatap mata buah hatinya, namun jauh sebelum itu,semenjak Ia mengandung. Betapa besar rasa khawatirnya jika harapannya itu tidak terwujud. Ia hanya menginginkan sebuah pertemuan yang kekal di akhirat kelak.

Apakah kita sebagai seorang anak menyadari hal ini? Mungkin sebagian dari kita akan menjawab ya, mungkin sebagian akan menjawab tidak-dan masih berpikir membahagiakan Ibu dengan hal-hal duniawi lainnya...akan tetapi setiap diri kita pasti akan lebih memahami dan merasakan hal yang harapan terbesar itu ketika menjadi seorang Ibu. Ya, Ibu hanya menginginkan kita menutup usia dengan khusnul khatimah…

Maka menjadi seorang anak yang shaleh atau shalehah adalah sebuah kado terindah yang tak ternilai harganya bagi Ibu kita..

Tulisan ini didedikasikan untuk mamah tercinta, ibu mertua yang kusayangi, dan putri kecilku-Aufa-tercinta yang baru akan menginjak usia 3 bulan.


Kamis, 10 November 2011

Rotasi Layar :)


Lain, hari lain lagi masalahnya… setahun yang lalu Aufa 'berhasil' merotasi tampilan layar komputer 90 derajat…


Ini ternyata dikarenakan (secara tidak sengaja tentunya) tombol Ctrl, Alt dan arah kanan (right arrow) tertekan secara bersamaan…

Yah, untuk mengembalikan ke kondisi semula.. tinggal tekan bersamaan tombol Ctrl, Alt dan arah panah atas (up Arrow)…

Semoga bermanfaat ya tips nya..

Tombol J K L jadi 1 2 3



Setelah Aufa suka ‘ikut mengetik’ (baca: memencet tuts keyboard asal-asalan).. seringkali laptop mengalami error di bagian keyboard… Terima kasih ya Nak, ummi jadi banyak belajar tentang kegunaan tuts yang ada di keyboard….

Suatu hari, ketika saya mengetik tiba-tiba huruf JKL jadi 123, UIO jadi 456…

Seharusnya angka-angka tersebut muncul jika kita menahan tombol FN, tapi ini yang terjadi malah sebaliknya… jika kita ingin mengetik huruf JKL dan UIO harus sambil menekan FN, lelahnya jari ini lama kelamaan…

Bagaimana solusinya?

Setelah Googling akhirnya nemu solusinya:

è Tekan tombol FN bersamaan dengan NumLk

Jika di Laptop tidak ada tombol NumLk, tekan FN bersamaan dengan tombol F11..

Demikian Tips kali ini J

Sabtu, 05 November 2011

Isu Kemiskinan di Saudi

Beberapa media pekan ini ramai mengabarkan tentang sebuah video yang diunggah di YouTube. Video ini mengungkap kemiskinan yang ada di Saudi, di daerah Jadariyah dekat pusat Kota, Riyadh.
Yang menarik adalah, ada sebuah komentar pembaca di sebuah media online yang menyebutkan bahwa sebenarnya kemiskinan di Arab Saudi melebihi kemiskinan yang terjadi di Indonesia, hmmm Benarkah???
Saya sangsi akan komentar tersebut, karena yang saya saksikan selama kurang lebih 2 tahun di Riyadh:
  1. Sangat jarang terlihat pengemis dijalanan (tidak seramai di Indonesia)
  2. Benar Orang Saudi memang sulit memiliki rumah sendiri, akan tetapi mereka tinggal di rumah-rumah kontrakan, yang pada kenyataannya lebih baik dibandingkan saudara-saudara kita di Indonesia yang banyak tinggal di rumah-rumah kardus T_T
  3. Harga sembako disini sangat terjangkau oleh masyarakat… roti dan susu sangat murah… hanya SR 1.. bahan bakar kendaraan???-kalo yang ini tak usah dipertanyakan lagi-
  4. Di Saudi tak ada Pajak. Walaupun begitu, jalan aspal tak ada yang bolong-bolong…

Benarkah kemiskinan di Arab Saudi lebih parah dibandingkan dengan di Indonesia??
Allahu’alam, Allahlah yang Maha Tahu.