Suatu malam
ketika kami akan berangkat menuju Cheng Du, China..
@King Khaled Airport
Riyadh, Januari 2012
Suami sedang
melakukan check In. Saya dan aufa (yang
sedang tertidur), seperti biasanya menunggu di bagian belakang antrian.
Banyaknya TKW yang hilir mudik sudah menjadi pemandangan biasa di bandara
ini. Namun, saat itu pandangan saya
tertuju pada salah seorang Ibu yang sendirian duduk bagian belakang. Tangan kanannya memegang tiket sedang tangan
kirinya penuh dengan beberapa tas jinjing.
Akhirnya saya-yang ketika itu sudah tak tahan berdiri, memutuskan untuk
duduk didekat sang Ibu.
Seperti biasa,
saya mengucapkan salam padanya. Setelah
itu obrolan kami berlanjut, saling berkenalan, menyebutkan nama dan asal kota
di Indonesia. Sang Ibu bernama Sofia,
berasal dari Jawa Barat. Bu Sofia pun
bercerita bahwa Ia ketinggalan pesawat menuju Jakarta, dan majikannya tak mau
tahu akan keadaannya. Tangan sang Ibu
sesekali memegang perutnya.. sambil merintih kesakitan… Ia meminta izin pulang pada majikannya, karena sakit yang Ia derita tak kunjung terobati. Sang majikan enggan membawanya ke rumah sakit. Sementara di rumah Ia tak bisa bekerja dengan baik. Begitulah, kisahnya Ia ceritakan pada saya. Sementara itu kawan-kawan sesama TKW di bandara pun tak tahu harus bagaimana membantu ibu
Sofia ini. Mereka hanya memandangi sang Ibu, lalu kembali mengurusi urusannya
masing-masing, kebahagiaan terpancar dari wajah mereka, karena tak kurang dari
beberapa jam lagi akan bertemu dengan sanak saudara mereka…
Tapi bagaimana
dengan sang Ibu…? T.T
Allahu, Apa yang
bisa kami bantu untuk sang ibu ini?
Saya akhirnya
meminta suami untuk menanyakan perihal tiket ini pada petugas check In, apakah
ini termasuk tiket yang bisa diubah waktunya atau tidak. Ternyata setelah suami
bertanya pada petugas, tiket ibu sofia ini adalah tiket yang tidak bisa diubah waktu
penerbangannya. Berarti Ibu Sofia ini
harus beli tiket lagi untuk pulang ke Jakarta, akan tetapi Ia sama sekali tak
punya uang, sedangkan majikannya tak mau peduli keadaannya.
Akhirnya suami saya
menawarkan sang ibu untuk menghubungi pihak KBRI, bu sofia pun menyetujuinya,
akhirnya suami memberi nomor kontak salah satu petugas KBRI. Kami pun mencoba memberitahu pihak terkait
untuk menolong Ibu Sofia ini…
Kami mencoba
menenangkan sang Ibu, dan meminta maaf
tak bisa membantu banyak…
Kami pun
melangkahkan kaki menuju lokasi boarding pesawat..
Hati saya tak
tenang, memikirkan bagaimana nasib Ibu Sofia…
@Cheng Du
Akhirnya kami
mendapat email, bahwa Ibu sofia sudah dijemput pihak KBRI, Alhamdulillah..
Tulisan ini
hanya menceritakan satu dari sekian ribu permasalahan TKW di Saudi Arabia,
cerita pilu lebih banyak kita saksikan dan dengarkan dari para TKW di
penampungan...
Raut wajah yang
kontras berbeda,
ketika mereka akan berangkat ke Negara tujuan…
begitu sumringah,
wajah-wajah mereka
penuh akan harap
Akan tetapi di
penampungan, tak kami temukan wajah-wajah itu…
Yang kami
temukan hanyalah raut wajah yang menyiratkan penderitaan dan kesedihan…. T.T
Tepatlah keputusan
pemerintah untuk menghentikan pengiriman TKW ke Saudi.