Jumat, 11 Januari 2013

Ibu Sofia, Terlantar di Bandara King Khalid


Suatu malam ketika kami akan berangkat menuju Cheng Du, China..

@King Khaled Airport Riyadh, Januari 2012
Suami sedang melakukan check In.  Saya dan aufa (yang sedang tertidur), seperti biasanya menunggu di bagian belakang antrian. Banyaknya TKW yang hilir mudik sudah menjadi pemandangan biasa di bandara ini.  Namun, saat itu pandangan saya tertuju pada salah seorang Ibu yang sendirian duduk bagian belakang.  Tangan kanannya memegang tiket sedang tangan kirinya penuh dengan beberapa tas jinjing.  Akhirnya saya-yang ketika itu sudah tak tahan berdiri, memutuskan untuk duduk didekat sang Ibu.

Seperti biasa, saya mengucapkan salam padanya.  Setelah itu obrolan kami berlanjut, saling berkenalan, menyebutkan nama dan asal kota di Indonesia.  Sang Ibu bernama Sofia, berasal dari Jawa Barat.  Bu Sofia pun bercerita bahwa Ia ketinggalan pesawat menuju Jakarta, dan majikannya tak mau tahu akan keadaannya.  Tangan sang Ibu sesekali memegang perutnya.. sambil merintih kesakitan…  Ia meminta izin pulang pada majikannya, karena sakit yang Ia derita tak kunjung terobati.  Sang majikan enggan membawanya ke rumah sakit.  Sementara di rumah Ia tak bisa bekerja dengan baik. Begitulah, kisahnya Ia ceritakan pada saya.  Sementara itu kawan-kawan sesama TKW di bandara pun tak tahu harus bagaimana membantu ibu Sofia ini. Mereka hanya memandangi sang Ibu, lalu kembali mengurusi urusannya masing-masing, kebahagiaan terpancar dari wajah mereka, karena tak kurang dari beberapa jam lagi akan bertemu dengan sanak saudara mereka…

Tapi bagaimana dengan sang Ibu…? T.T
Allahu, Apa yang bisa kami bantu untuk sang ibu ini?

Saya akhirnya meminta suami untuk menanyakan perihal tiket ini pada petugas check In, apakah ini termasuk tiket yang bisa diubah waktunya atau tidak. Ternyata setelah suami bertanya pada petugas, tiket ibu sofia ini adalah tiket yang tidak bisa diubah waktu penerbangannya.  Berarti Ibu Sofia ini harus beli tiket lagi untuk pulang ke Jakarta, akan tetapi Ia sama sekali tak punya uang, sedangkan majikannya tak mau peduli keadaannya. 

Akhirnya suami saya menawarkan sang ibu untuk menghubungi pihak KBRI, bu sofia pun menyetujuinya, akhirnya suami memberi nomor kontak salah satu petugas KBRI.  Kami pun mencoba memberitahu pihak terkait untuk menolong Ibu Sofia ini…

Kami mencoba menenangkan sang Ibu, dan  meminta maaf tak bisa membantu banyak…

Kami pun melangkahkan kaki menuju lokasi boarding pesawat..
Hati saya tak tenang, memikirkan bagaimana nasib Ibu Sofia…

@Cheng Du
Akhirnya kami mendapat email, bahwa Ibu sofia sudah dijemput pihak KBRI, Alhamdulillah..

Tulisan ini hanya menceritakan satu dari sekian ribu permasalahan TKW di Saudi Arabia, cerita pilu lebih banyak kita saksikan dan dengarkan dari para TKW di penampungan...

Raut wajah yang kontras berbeda,
 ketika mereka akan berangkat ke Negara tujuan… begitu sumringah,
wajah-wajah mereka penuh akan harap
Akan tetapi di penampungan, tak kami temukan wajah-wajah itu…
Yang kami temukan hanyalah raut wajah yang menyiratkan penderitaan dan  kesedihan…. T.T

Tepatlah keputusan pemerintah untuk menghentikan pengiriman TKW ke Saudi.

Rabu, 09 Januari 2013

Palestina, Syria, Saudi dan Korea


Terakhir kali ketika Gaza diserang, kami sedang berada di Saudi.  Dimana demontrasi atau aksi-aksi  semacam itu bukanlah hal yang lazim dilakukan. 

WAMY ketika itu mengadakan munasharah Palestina hanya didalam gedung, dalam bentuk ceramah umum dari beberapa syekh.  Diantara para panitia, ternyata terdapat banyak anak-anak muda yang menjadi volunteer saat itu, alhamdulillah J

Masyarakat Saudi, pada umumnya menunjukan solidaritasnya dalam bentuk pembacaan qunut  di masjid-masjid, penggalangan dana dan ceramah-ceramah. 

Ketika tragedi di Syria, qunut dibacakan oleh imam pada shalat wajib di hampir seluruh masjid di Saudi.  Rasa-rasanya baru kali ini, hampir setiap hari saya mendengar getar doa  qunut para imam masjid…  
Dan begitulah sunnah rasulullah,

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَنَتَ شَهْرًا يَلْعَنُ رِعْلاً وَذَكْوَانَ وَعُصَيَّةَ عَصَوُا اللَّهَ وَرَسُولَهُ

"Sesungguhnya Nabi shallallahu alaihi wa sallam melaksanakan qunut selama sebulan. Beliau melaknat (suku) Ri’l, Dzakwan dan Ushayyah.  Mereka telah bermaksiat kepada Allah dan Rasul-Nya." (Muttafa ’alaih)

Alhamdulillah, walaupun tak bisa melakukan aksi serupa seperti di tanah air. Gema ukhuwah Islamiyah itu begitu terasa…

 Korea 2012,
November lalu Palestina kembali di bombardir oleh Israel Laknatullah
Aksi menentang kekejaman Israel pun bermunculan di berbagai Negara, tak terkecuali Negara-negara minoritas muslim.

Ingin rasanya ikut aksi seperti teman-teman di Indonesia dan di tempat2 lainnya…

Saya pun mencari-cari adakah aksi serupa yang akan dilakukan di korea
Kemudian, saya menemukan blog ini:
saya pun berkorespondensi dengan mereka
Alhamdulillah mereka berencana untuk melakukan aksi solidaritas untuk palestina…

Dengan semangat 45, saya, suami dan putri kecil kami berangkat menuju ibu kota

04.00 pm
Kami datang di tempat start aksi… namun kami terlambat, seharusnya kami datang setengah jam sebelumnya…
Kami tak menemukan siapa pun disana...

Akhirnya kami berjalan menuju city hall-tempat berakhirnya aksi  yang berada tak jauh dari tempat semula..

Karena cuaca yang dingin menusuk, akhirnya kami masuk ke gedung perpustakaan untuk sekedar menghangatkan diri..
Disana kami mencoba menghubungi PJ aksi via FB namun tak ada balasan…

Kami pun kembali keluar menembus udara dingin, mencari-cari dimanakah mereka??
Yang kami dapatkan hanya sekumpulan pekerja yang juga melakukan aksi demonstrasi menuntut hak mereka…

06.00 pm
Tibalah waktu dimana kami harus mengejar kereta meninggalkan seoul, akhirnya dengan berat hati, kamipun kembali ke Daejeon

Sesampainya di rumah, kami mencoba update berita dari page intifada korea,

ternyata tempat aksi mereka itu sangat dekat dengan perpustakaan, qadarullah kami tak menemukannya…
Sedih… tak bisa ikut serta…

Namun, kegembiraan tak lama kemudian saya rasakan…
Karena gencatan senjata akhirnya diberlakukan…
Dan karena saya menyadari diantara para penggiat intifadakorea itu adalah muslim…

Terakhir, satu video ini yang membuat hati saya meleleh haru,
masyaAllah…
seorang pemuda muslim korea berkata
“aku ingin sekali pergi ke palestina, dan aku akan berperang bersama mereka”



Palestina,
Bumi ribath, bumi jihad yang senantiasa memompakan semangat juangnya pada setiap mukmin di bumi ini,,

Save Syria, Free Palestine!!

 “Perumpamaan orang-orang mukmin dalam berkasih sayang bagaikan satu tubuh, apabila satu anggota badan merintih kesakitan maka sekujur badan akan merasakan panas dan demam”. (HR. Muslim).