Rabu, 26 Desember 2012

Ukhuwah fillah


Ada rasa rindu,
Rindu yang menyesakkan dada,

Kerinduan yang sangat pada haramain,
dua dari tiga tempat yang Allah anjurkan setiap muslim untuk mendatanginya

Disana,
ada pengalaman ruhiy yang tak akan pernah kita dapat di belahan bumi manapun…
Ka’bah, Safa, Marwah, Thaif, Gua Hira, Raudhah, Baqi, Bukit Uhud, Padang Arafah,
 Allahu Akbar!

Disanalah
kita merasai, memaknai perjuangan Rasul dan para sahabat lebih dalam

Madinah,
Sepanjang mata ini memandang setiap sudut kotanya, rekaman kisah Rasulullah dan para sahabat rasa-rasanya begitu nyata dihadapan mata,,,

Cita rasa ruhiyah yang tak dapat diungkapkan dengan kata-kata
Yang membuncah,  memenuhi seluruh relung hati,
Rasa yang tak bisa kita rasakan di belahan bumi manapun selain di Haramain…
Allahu Akbar!

Ada rasa rindu…
Rindu akhwat-akhwat shalehah nun jauh di Saudi sana..

kilasan wajah-wajah mereka berkelebat bergantian senantiasa menghiasi hari-hariku disini
hari-hari mereka selalu ramai dengan majelis-majelis ilmu,
Aku rindu berada diantara mereka, tertawa bersama, menangis bersama…
Mereka yang senantiasa mengajari aku, membimbingku agar dewasa dalam mengarungi episode kehidupan ini,
‘lihatlah segala sesuatu dari kacamata keimanan!’ itulah jargon yang kerapkali diucapkan…
Terima kasih ya Allah telah mempertemukanku dengan mereka,,


Ada  haru…
Selalu ada saudara seiman yang Allah siapkan,
Di bumi Allah manapun kita berpijak,

Selalu ada cerita tentang  semangat da’wah dan tarbiyah yang mengharu biru
Melukiskan warna tersendiri dalam nuansa hati
 tak ada sekat-sekat teritori, tak ada kendala-kendala lughawiy,
yang ada adalah ikatan ukhuwah islamiyah yang menghujam di dasar hati,
Bahwa
kita tak sendiri

di Palestina, Syria, Mesir, Turki, dan di belahan bumi lainnya,
ketahuilah, mereka  sedang bergerak, kemudian berlari
tuk  menjadi ustadziatul ‘alam…

lalu dimanakah aku? Kita?
Tidak!
Tidak ya Rabb, jangan biarkan hambamu ini hanya menjadi sekedar penonton..

Tetapi,
Tetapkan aku dalam barisan ini, di jalan yang Engkau Ridhai
-Aamin-

 “Ruh-ruh itu seperti tentara yang berhimpun yang saling berhadapan. Apabila mereka saling mengenal (sifatnya, kecenderungannya dan sama-sama sifatnya) maka akan saling bersatu, dan apabila saling berbeda maka akan tercerai-berai.” (HR Musllim)

Sabtu, 15 Desember 2012

Allah Maha Tahu yang Terbaik untuk Hamba-Nya….



Ketika musim dingin tiba setiap akhir tahun di bumi Riyadh, saya sangat senang. Tak ada suara berisik AC, kemudian Aufa  tidur sangat lelap, bahkan jarang sekali terbangun di malam hari. Walaupun usianya tahun lalu masih 19-20 bulan, dia sudah tak pernah meminta minum susu di malam hari.. karena makannya yang sangat lahap di siang harinya.  Ibu mana yang tak senang ketika sang anak makannya lahap?!


Namun Saat itu, hujan berdebu terus menerus menerpa kota Riyadh, pertanda musim dingin kan usai, dan tak lama lagi, musim panas akan menyapa… di musim peralihan dan musim panas biasanya hampir semua orang nafsu makan mulai berkurang.
Begitu juga yang dialami oleh Aufa, nafsu makannya mulai berkurang, beberapa kali saya selalu membujuk aufa agar ia bisa makan lebih banyak, saya pun beberapa kali berhasil membujuknya,,,

Namun, apa yang terjadi?
Ternyata beberapa hari kemudian pup aufa tidak lancar,frekuensi pup menjadi meningkat (3x sehari), namun sedikit dan keras…
Kemudian saya menemukan benjolan di perut kanannya setelah tiga hari pupnya mengeras… akhirnya karena ingin tahu apa sebenarnya benjolan tersebut, sore harinya kami pun pergi ke rumah sakit. 

Di rumah sakit, dokter tak menemukan benjolan tersebut, akhirnya dilakukan abdomenal x-ray.  Setelah kami melihat hasilnya, ternyata memang ada banyak feces di ususnya aufa..  dokter pun memberikan obat pencahar.
Resep dokter tidak kami berikan pada aufa, karena kami yakin kondisi aufa belum begitu parah (pup nya masih setiap hari walaupun keras dan sedikit2), dan insyaAllah dengan bahan-bahan alami masih bisa diatasi.
Keesokan harinya,  Alhamdulillah pup aufa sudah tak keras lagi…
------------------------------------------------------------------------------

Memandangi Aufa ketika terlelap, saya betul-betul merasa bersalah, karena selalu membujuknya untuk makan lebih banyak.  Di musim dingin, aufa makan bisa sampai 25 suap, namun di musim peralihan ini hanya 10-15 suap saja.  Seharusnya diri ini bersyukur aufa masih mau  makan, 10 suap itu ternyata banyak, jika dibandingkan dengan anak2 tetangga yang terkadang seharian tak mau makan…
Namun saat itu  saya tak rela nafsu makan anak menurun, takut anak jadi kuruslah, ketahanan tubuhnya menurun lah..  saya tetap menyuapinya dengan menu yang sama.. padahal musim sudah mulai berganti, dan begitu juga dengan kebutuhan tubuh kita…

Terkadang sebagai manusia, kita selalu memandang yang terbaik dari sudut pandang kita, padahal bertentangan dengan sunnatullah

Sesungguhnya Allah telah mengatur semuanya, semuanya yang terbaik bagi hamba-Nya…

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui.”
-Surah Al-Baqarah ayat 216-

Katakanlah:”Perhatikanlah apa yang ada di langit dan di bumi….”
-QS.Yunus:101-
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang yang berakal (cerdas). Yaitu orang-orang yang berdzikir (mengingat) Allah dalam kondisi berdiri, duduk dan berbaring.
-Ali Imran: 190-191-