Minggu, 23 Januari 2011

Pantang Menyerah Menghafal Al Qur'an


Sekedar berbagi mengenai kondisi umat Islam di Saudi khususnya di Riyadh…

Setelah lima bulan tinggal di Riyadh ini, akhirnya bisa berinteraksi dengan masyarakat Arab di sekitar rumah.. karena sebelumnya hanya berinteraksi dengan sesama orang Indonesia lagi, di Ta’lim dua pekanan, acara KBRI, PPMI dsb.. tentu saja kecuali ketika belanja, dan ke Rumah Sakit.

Oia, perlu diketahui di sini orang Indonesia banyak banget soalnya, probabilitas bertemu dengan orang Indonesia ketika kita bepergian ke suatu tempat itu sangat tinggi..

Baru satu pekan yang lalu dibuka kelas tahfidz dan tahsin untuk perempuan di masjid dekat rumah, dari anak-anak sampai nenek-nenek, tidak ada batasan umur..

Kelas dibuka setiap sabtu hingga selasa (empat hari dalam 1 minggu) ba’da ashar sampai menjelang maghrib..

setiap pertemuan diharapkan bisa setor setengah halaman..

Ada beberapa halaqah, untuk halaqah yang saya ikuti, didominasi oleh ibu-ibu, usianya mungkin sekitar 40 keatas…

Disatu sisi cukup kaget ketika menyaksikan ada beberapa ibu-ibu dan nenek-nenek yang tidak bisa membaca Qur’an.. dalam benak saya, bahasa Arab adalah bahasa sehari-hari mereka, tapi pada kenyataanya mengapa mereka tidak bisa dan sangat kesulitan untuk membaca Qur’an… Ternyata bahasa Arab yang mereka gunakan bukan bahasa fushah (Bahasa Qur’an), tapi bahasa ammiyah… jadi selama ini mereka menghafalkan Qur’an dengan mengandalkan indera pendengarannya, dibimbing oleh Mu’alimah atau lewat kaset muratal…

Akan tetapi disisi lain, saya sangat kagum dengan ibu-ibu ini.. mereka semangat sekali menghafal Qur’an.. walaupun mereka kesulitan membaca Qur’an tapi rata-rata mereka sudah hafal 2-3 juz Qur’an.. bahkan nenek-nenek sekalipun.. Subhanallah…

Setiap halaqah mereka setor ada yang setengah halaman sampai satu halaman, lalu dilanjutkan dengan murajaah..

Ada beberapa di halaqah ini bahkan sudah hafidz.. (untuk menjaga hafalan maka mereka tetap mengikuti kelas tahfidz)..

Subhanallah, dibalik penilaian kami (orang-orang Indonesia) terhadap akhlak orang-orang Arab Secara umum yang kurang ‘baik’

tapi di sisi lain banyak hal yang bisa kita contoh dan teladani.. ya salah satunya adalah semangat untuk menghafal Qur’an.. Kalo saya mendengar cerita dari suami, insyaAllah Imam di masjid-masjid disini dapat dipastikan seorang yang Hafidz Quran…

Semoga, ini menjadi tadzkirah bagi saya pribadi dan teman2 untuk tetap bersemangat menghafal Qur’an..

Salam Ukhuwah dari Riyadh :)

9 Maret 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar